Jumat, 01 Juni 2012

Harapan perbaikan pemimpin

Manejemen Kebijakan, Harapan Perbaikan pemimpinan


SABTU 02 /O6/2012

Apakah sebuah permasalahan besar yang berkecamuk, kondisi apatis dan kehilangan harapan dan kehilangan arah tujuan yang dipandu oleh seorang pemimpin mampu melakukan perubahan dengan jitu? Jawabannya adalah tidak mungkin terjadi. Dalam langgam pembahasan perilaku organisasi hal ini disebut dengan luck leadership (kepemimpinan yang terkunci) oleh rutinitas dan zona nyaman. Apakah yang langkah yang harus diambil?
Dalam kajian sosial, langkah manajemen pertama yang diganti adalah pemimpin. Kemudian melakukan proses perbaikan kepemimpinan dan transformasi manajemen. Melihat nilai-nilai lama yang masih relevan melakukan perubahan dan menghilangkan budaya merusak yang masih tersisa. Dalam aksi perubahan dunia korporasi atau perusahaan memiliki model terbaik berdasarkan kajian keilmuan yang cukup. Hal ini juga berada dalam dunia militer. Namun apakah ini juga berlaku dalam dunia sosial kemasyarakatan atau lembaga pendidikan?
Menelaah pendekatan Sun Tzu sebagai seorang ahli militer dari Cina, memaparkan bahwa orang yang mengetahui diri/sistemnya dan juga mengetahui musuhnya akan menang dalam setiap peperangan. Siapa yang mengetahui diri/sistemnya dan tidak mengetahui kondisi musuhnya maka ia kadang menang dan kadang kalah dalam peperangan. Namun ia akan kalah dalam pertempuran dan juga peperangan jika tidak mengetahui diri/sistemnya dan juga musuh dalam kekalahan telak dan memalukan. Untuk dapat menang dalam setiap peperangan dan memenangkan pertempuran membutuhkan pemimpin kuat dan berintegritas. Mampu memberikan protipe komando melakukan strategi dan taktik dalam perang. Hal ini berefek membentuk pasukan berdisiplin tinggi mengeksekusi setiap komando.
Alkisah Raja menguji Stategi Sun Tzu dalam hal ketegasan dan keteguhan terhadap strategi perang. Maka ia meminta para dayang dan juga selir kesayangan raja sebagai pembuktian. Persyaratan yang diminta adalah baginda raja menyetujui konsekwensi atas keputusan yang diambil dan telah disepakati. Pada tahap pertama semua dayang dan juga selir diminta untuk melaksanakan seluruh komando. Selir kesayangan raja menjadi pimpinan pasukan yang dibagi dua. Pada tahap pertama, setelah perintah diberikan maka para dayang dan selir tidak mematuhi perintah yang diberikan. Maka Sun Tzu, ini adalah kesalahan komandan. Maka selanjutnya perintah disampaikan dengan sangat jelas dan gamblang. Namun para selir dan dayang-dayang istana tidak mematuhi perintah dan komando. Mereka malah tertawa cekikan dan barisan yang amburadul.
Maka Sun Tzu melakukan tindakan tegas dengan memancung selir kesayangan raja sebagai konsekwensi atas permintaan raja. Membuktikan tentang ketegasan dan konsistensi terhadap keputusan. Maka episode pemancungan ini mengguncang sang raja. Bila pemimpin tidak memiliki ketegasan dan keteguhan dalam melaksanakan perintah, maka disiplin tindakan dan perubahan akan melambat atau malah menjadi virus yang mematikan pasukan/team.
Sejarah telah memberikan banyak pembelajaran berharga tentang bagaimana melakukan sebuah perubahan tanpa menghabiskan banyak energy dan juga korban dari pihak yang tidak semestinya. Menyikapi persoalan apapun hari ini, baik dari pemerintahan, perguruan tinggi, perusahaan adalah sebuah pelajaran kedua tentang bagaimana menyikapi sebuah episode yang berulang dengan ketegasan.
Contoh soal tentang kenaikan BBM tahap kedua, berdasarkan analisa para pakar ekonomi akan mendorong inflasi pada angka 15% ditingkatan sektor rill dan sektor moneter 2,5%. Inflasi ini adalah hasil rata-rata dari berbagai macam indicator kenaikan barang dan jasa. Siapakah yang sangat menderita, yang pasti adalah masyarakat terbawah yang memiliki pendapatan tetap dan cendrung tidak bertambah. Kenaikan harga akan sampai pada tingkatan 30% pada tahap awal, namun kemudian secara perlahan akan berangsur turun dengan berbagai penyesuaian mekanisme pasar dan intervensi harga.
Dimana setiap barang yang dibeli akan berkurang sejumlah 30% dari biasanya. Kenaikan BBM sangat ironi dan pembunuhan secara massif akan masyarakat. Sedangkan dalam asumsi APBN yang disahkan hanya menjadi perubahan dalam hitungan kertas berdasarkan asumsi-asumsi yang sebenarnya tidak terjadi.
Memang gejolak ini akan melahirkan kepanikan besar. Kegamangan dan juga kebigungan dalam menyikapi kondisi sekarang ini. Apakah tindakan yang harus diambil? Dalam tataran kehidupan keseharian adalah mengencangkan ikat pinggang, melakukan penghematan luar biasa, memangkas beberapa anggaran yang tidak menjadi priotitas. Namun dalam tingkatan lebih luas adalah pergantian kebijakan diiringi dengan pergantian kepala. Beberapa pernyataan demonstrasi menyatakan bahwa selayaknya terjadi pergantian kepemimpinan.
Pemerintah dalam hal ini tidak memiliki ketegasan dan keberanian untuk berpuasa dalam APBN dengan menetapkan deficit untuk menjaga hajat masyarakat banyak. Hal ini pilihannya adalah membiarkan masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan anggaran tanpa mengganggu keuangan tingkat atas.
Maka menggunakan disiplin Sun Tzu maka pilihan paling baik adalah memenggal kepaka pimpinan untuk memberikan efek jera atas penyia-nyiaan sebuah kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Apakah DPR RI berani, mengingat kenaikan asumsi BBM menjadi lahan mengumpulkan harta dan kekayaan untuk persiapan perhelatan yang jatuh pada tahun 2014 yang mesti diangsur mulai dari tahun ini. Berguna untuk masa mendatang dalam pemilihan Para Prajurit Baru dan juga Komandan baru.
Apapun perubahan yang dilakukan, tahap pertama adalah ganti pemimpin sekaligus memperbaiki kepemimpinan dan melakukan tindakan nyata. Sebagaimana perubahan yang dilakukan oleh Mentri BUMN Dahlan Iskan melakukan perubahan mendasar ditubuh BUMN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar