Manejemen Kebijakan, Harapan Perbaikan pemimpinan
SABTU 02 /O6/2012
Apakah sebuah permasalahan besar yang
berkecamuk, kondisi apatis dan kehilangan harapan dan kehilangan arah
tujuan yang dipandu oleh seorang pemimpin mampu melakukan perubahan
dengan jitu? Jawabannya adalah tidak mungkin terjadi. Dalam langgam
pembahasan perilaku organisasi hal ini disebut dengan luck leadership
(kepemimpinan yang terkunci) oleh rutinitas dan zona nyaman. Apakah yang
langkah yang harus diambil?
Dalam kajian sosial, langkah manajemen pertama yang
diganti adalah pemimpin. Kemudian melakukan proses perbaikan
kepemimpinan dan transformasi manajemen. Melihat nilai-nilai lama yang
masih relevan melakukan perubahan dan menghilangkan budaya merusak yang
masih tersisa. Dalam aksi perubahan dunia korporasi atau perusahaan
memiliki model terbaik berdasarkan kajian keilmuan yang cukup. Hal ini
juga berada dalam dunia militer. Namun apakah ini juga berlaku dalam
dunia sosial kemasyarakatan atau lembaga pendidikan?
Menelaah pendekatan Sun Tzu sebagai seorang ahli
militer dari Cina, memaparkan bahwa orang yang mengetahui diri/sistemnya
dan juga mengetahui musuhnya akan menang dalam setiap peperangan. Siapa
yang mengetahui diri/sistemnya dan tidak mengetahui kondisi musuhnya
maka ia kadang menang dan kadang kalah dalam peperangan. Namun ia akan
kalah dalam pertempuran dan juga peperangan jika tidak mengetahui
diri/sistemnya dan juga musuh dalam kekalahan telak dan memalukan. Untuk
dapat menang dalam setiap peperangan dan memenangkan pertempuran
membutuhkan pemimpin kuat dan berintegritas. Mampu memberikan protipe
komando melakukan strategi dan taktik dalam perang. Hal ini berefek
membentuk pasukan berdisiplin tinggi mengeksekusi setiap komando.
Alkisah Raja menguji Stategi Sun Tzu dalam hal
ketegasan dan keteguhan terhadap strategi perang. Maka ia meminta para
dayang dan juga selir kesayangan raja sebagai pembuktian. Persyaratan
yang diminta adalah baginda raja menyetujui konsekwensi atas keputusan
yang diambil dan telah disepakati. Pada tahap pertama semua dayang dan
juga selir diminta untuk melaksanakan seluruh komando. Selir kesayangan
raja menjadi pimpinan pasukan yang dibagi dua. Pada tahap pertama,
setelah perintah diberikan maka para dayang dan selir tidak mematuhi
perintah yang diberikan. Maka Sun Tzu, ini adalah kesalahan komandan.
Maka selanjutnya perintah disampaikan dengan sangat jelas dan gamblang.
Namun para selir dan dayang-dayang istana tidak mematuhi perintah dan
komando. Mereka malah tertawa cekikan dan barisan yang amburadul.
Maka Sun Tzu melakukan tindakan tegas dengan
memancung selir kesayangan raja sebagai konsekwensi atas permintaan
raja. Membuktikan tentang ketegasan dan konsistensi terhadap keputusan.
Maka episode pemancungan ini mengguncang sang raja. Bila pemimpin tidak
memiliki ketegasan dan keteguhan dalam melaksanakan perintah, maka
disiplin tindakan dan perubahan akan melambat atau malah menjadi virus
yang mematikan pasukan/team.
Sejarah telah memberikan banyak pembelajaran
berharga tentang bagaimana melakukan sebuah perubahan tanpa menghabiskan
banyak energy dan juga korban dari pihak yang tidak semestinya.
Menyikapi persoalan apapun hari ini, baik dari pemerintahan, perguruan
tinggi, perusahaan adalah sebuah pelajaran kedua tentang bagaimana
menyikapi sebuah episode yang berulang dengan ketegasan.
Contoh soal tentang kenaikan BBM tahap kedua,
berdasarkan analisa para pakar ekonomi akan mendorong inflasi pada angka
15% ditingkatan sektor rill dan sektor moneter 2,5%. Inflasi ini adalah
hasil rata-rata dari berbagai macam indicator kenaikan barang dan jasa.
Siapakah yang sangat menderita, yang pasti adalah masyarakat terbawah
yang memiliki pendapatan tetap dan cendrung tidak bertambah. Kenaikan
harga akan sampai pada tingkatan 30% pada tahap awal, namun kemudian
secara perlahan akan berangsur turun dengan berbagai penyesuaian
mekanisme pasar dan intervensi harga.
Dimana setiap barang yang dibeli akan berkurang
sejumlah 30% dari biasanya. Kenaikan BBM sangat ironi dan pembunuhan
secara massif akan masyarakat. Sedangkan dalam asumsi APBN yang disahkan
hanya menjadi perubahan dalam hitungan kertas berdasarkan asumsi-asumsi
yang sebenarnya tidak terjadi.
Memang gejolak ini akan melahirkan kepanikan besar.
Kegamangan dan juga kebigungan dalam menyikapi kondisi sekarang ini.
Apakah tindakan yang harus diambil? Dalam tataran kehidupan keseharian
adalah mengencangkan ikat pinggang, melakukan penghematan luar biasa,
memangkas beberapa anggaran yang tidak menjadi priotitas. Namun dalam
tingkatan lebih luas adalah pergantian kebijakan diiringi dengan
pergantian kepala. Beberapa pernyataan demonstrasi menyatakan bahwa
selayaknya terjadi pergantian kepemimpinan.
Pemerintah dalam hal ini tidak memiliki ketegasan
dan keberanian untuk berpuasa dalam APBN dengan menetapkan deficit untuk
menjaga hajat masyarakat banyak. Hal ini pilihannya adalah membiarkan
masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan anggaran tanpa mengganggu
keuangan tingkat atas.
Maka menggunakan disiplin Sun Tzu maka pilihan
paling baik adalah memenggal kepaka pimpinan untuk memberikan efek jera
atas penyia-nyiaan sebuah kebijakan yang tidak berpihak kepada
masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Apakah DPR RI berani, mengingat kenaikan asumsi BBM
menjadi lahan mengumpulkan harta dan kekayaan untuk persiapan
perhelatan yang jatuh pada tahun 2014 yang mesti diangsur mulai dari
tahun ini. Berguna untuk masa mendatang dalam pemilihan Para Prajurit
Baru dan juga Komandan baru.
Apapun perubahan yang dilakukan, tahap pertama
adalah ganti pemimpin sekaligus memperbaiki kepemimpinan dan melakukan
tindakan nyata. Sebagaimana perubahan yang dilakukan oleh Mentri BUMN
Dahlan Iskan melakukan perubahan mendasar ditubuh BUMN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar