Sabtu, 09 Juni 2012

KANGKILO PAHAM BUTON, SUFISME DAN MA'RIFAT

KANGKILO: CIPTAKAN KELUARGA SEHAT BAHAGIA
Oleh: Hamiruddin Udu
10 JULI 2012
Keluarga sehat - bahagia adalah dambaan setiap rumah tangga. Akan tetapi, budaya global yang tidak sesuai telah merusak kebahagiaan itu. Nilai-nilai dalam tradisi kangkilo diyakini dapat berperan dalam menciptakan keluarga sehat, bahagia dan mulia. Sayangnya, tradisi yang dipengaruhi paham sufisme dan ilmu ma’rifat ini sudah hampir hilang dari memori masyarakat Buton.

Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kangkilo dipahami dan diterapkan dalam masyarakat Buton dalam kegiatan sehari-hari.

Untuk menciptakan keluarga sehat - bahagia, tradisi ini mengharuskan penggunanya mandi yang disertai mantra untuk membersihkan beberapa titik pada diri manusia sebelum melakukan hubungan suami - istri. Setelah mandi, pasangan itu memakai kain dan menggunakan wewangian. Di ranjang, pasangan itu bercumbu dan membaca mantra agar kedua belah pihak bisa mencapai orgasme secara bersamaan. Disinilah seluruh ruang keluarga terhiasi kebahagiaan. Setelah itu, mereka melakukan kangkilo lagi. Dari segi kesehatan, kegiatan kangkilo yang dilakukan sebelum dan sesudah hubungan seks pada dasarnya adalah upaya mencegah pasangan dari penyakit kelamin.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar