Sabtu, 02 Juni 2012

laporan praktikum


LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN IV
REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA
YANG MENGANDUNG C, H, O, N, DAN S
Oleh:
NAMA           : NOERMAYANTI
NIM                : F1F1 11 113
KELOMPOK : I (SATU)
KELAS          : FARMASI B
ASISTEN       : AGUNG WIBAWA M. YODHA

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012

REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA

YANG MENGANDUNG C, H, O, N DAN S


A.      TUJUAN

Tujuan percobaan ini adalah untuk menganalisis secara kualitatif reaksi-reaksi khusus yang mengandung senyawa C, H, O, N dan S.

B.       LANDASAN TEORI

Kimia analitik bisa dibagi menjadi bidang-bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia; mengenali unsur-unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel.Analisis kualitatif dapat diartikan analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak diketahui (Underwood, 2002).
Sesuai dengan namanya senyawa karbon merupakan senyawa yang mengandung unsur krbon. Sejak 1780, senayawa karbon dibagi menjadi dua yaitu Senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik. Senyawa karbon organik adalah senyawa yang diperoleh dari makhluk hidup, misalnya karbohidrat, vitamin, dan lemak.Sedangkan senyawa karbon anorganik adalah senyawa yang yang bukan berasal dari makhluk hidup, misalnya batu kapur, kirbida, dan Litium sianida (Sutresna, 2007).
Nitrogen juga merupakan unsur makro yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup.Sumber nitrogen dari makhluk hidup bukan berasal dari udara melainkan berasal dari senyawa-senyawa nitrogen yang berasal dari makanan. Oksigen banyak terdapat di alam, kandungannya di alam sekitar 21 %. Di atmosfer terdapat oksigen dalam bentuk diatomic (O2) ,monoatomik (O) dan triatomik (O3) (Sutresna, 2006).
Sulfonamida adalah kemoterapik yang pertama digunakan secara sisitemik untuk penghambat dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia. Penggunaanya kemidian terdesak oleh antimikroba. Pertengahan tahub 1970 penemuan sediaan kombinasi trimetoprin dan sulfametoksazol meningkatkan kembali penggunaan sulfonamida untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu (Utamiderlauw, 2010).




C.       ALAT DAN BAHAN

a.         Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
-            Tabung reaksi
-            Pipet tetes
-            Batang pengaduk
-            Filler
-            Pipet volume
-            Mikroskop cahaya
-            Cawan porselin
-            Spatula

b.         Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
-            Trisulfat
-            Air
-            HCl
-            CuSO4
-            NaOH
-            Aseton


D.      PROSEDUR KERJA

1 Tablet Trisulfat
 
 

-          Dilarutkan dalam air
-          Ditambahkan NaOH
-          Ditambahkan CuSO4
    Hasil pengamatan?

 

Trisulfat
 
 

-          Ditambahkan NaOH yang diencerkan dengan air
-          Ditambahkan HCl
    Hasil pengamatan?

 

Trisulfat
 
 

-          Dihaluskan
-          Diletakkan pada kaca objek mikroskop
-          Ditambahkan aseton dan air
-          Diamati kristal yang terbentuk
    Hasil pengamatan?






 

Trisulfat
 
 

-          Dihaluskan
-          Diletakkan pada kaca objek mikroskop
-          Ditambahkan NCl
-          Diamati kristal yang terbentuk
    Hasil pengamatan?


E.       HASIL PENGAMATAN

PERLAKUAN
HASIL
1 tablet Trisulfa dilarutkan dalam air, ditambahkan NaOH, ditambahkan CuSO4
- Terbentuk larutan hijau
- Terbentuk endapan coklat
                     
Trisulfa dalam tabung reaksi ditambahkan NaOH, diencerkan dengan air, ditambahkan HCl
-Terbentuk endapan putih

Trisulfa dihaluskan, diletakkan pada kaca objek, ditambahkan aseton dan air, diamati Kristal yang terbentuk pada mikroskop
-Terbentuk kristal yang menyebar

Trisulfa dihaluskan, diletakkan pada kaca objek, ditambahkan HCl, diamati kristalnya dibawah mikroskop
-Terbentuk kristal yang     menggumpal


F.        PEMBAHASAN

Analisis kualitatif adalah analisis yang berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia; mengenali unsur-unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel.Analisis kualitatif dapat diartikan analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak diketahui, khususnya pada percobaan ini adalah reaksi-reaksi senyawa yang mengandung C, H, O, N dan S. Dalam menggunakan metode analisis kualitatif, dapat dilihat beberapa perubahan yang terjadi yaitu adanya perubahan warna, terbentuknya endapan, dan timbulnya bau. Untuk itu, dalam pengidentifikasiannya digunakan reagen-reagen yang tertentu.
Pada percobaan kali ini, digunakan trisulfa yang mengandung sulfadiazin, sulfamerazin, dan sulfamezatin Pada perlakuan pertama, trisulfa yang mengandung sulfadiazin dilarutkan kembali dalam air dan ditambahkan dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4, dan larutan berubah warna menjadi hijau dan etrdapat endapan berwarna coklat.
Pada perlakuan kedua, trisulfat dihaluskan terlebih dahulu, ditetesi dengan NaOH dan diencerkan dengan air kemudian ditambahkan larutan HCl sampai netral dan ditambahkan beberapa tetes CuSO4. Dari pencampuran beberapa larutan ini terbentuk endapan berwarna putih. Endapan tersebut terbentuk karena terhidrolisis oleh asam klorida.


                NH2                                SO2NH                                                                                                                                                                                
                            
                   Rumus struktur sulfadiazin(C10H10N4O2S)       
Pada perlakuan ketiga dilakukan identifikasi sulfadiazine dan sulfamerazin masing-masing ditambahkan aseton-air, dan diteteskan pada gelas objek kemudian diamati kristalnya. Dan hasil yang terlihat pada keduanya adalah kristalnya menyebar. Penyebaran kristal yang terlihat disebabkan karena terjadi reaksi antara senyawa organik dan senyawa anorganik.                                               CH3
                                                                N
    NH2                                     SO2NH          
N                    
                                                                                                   CH3
Struktur Sulfamerazin (C11H12N4O2S) dan Sulfamezatin (C12H14N4O2S
Pada perlakuan terakhir, trisulva halus diletakkan pada gelas objek dan ditambahkan larutan HCl, kemudian diamati dibawah mikroskop. Hasilnya adalah kristal yang terlihat mengumpal. Ini disebabkan karena terjadi reaksi antara senyawa organik dan senyawa organik. Pada sulfamerazin kristal yang terlihat pun menggumpal.


G.      KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada trisulfa yang mengandung sulfadiazin, sulfamerazin, dan sulfamezatin. terdapat reaksi-reaksi yang mengandung unsur C, H, O, N dan S.

DAFTAR PUSTAKA

Sutresna, Nana. 2006.  Kimia.Grafindo Media Pratama: Bandung.
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia.Grafindo Media Pratama: Bandung.
Utamiderlauw, 2010. Antimikroba.http://utamiderlauw. wordpress. com/2010 /0 6  /09/antimikroba, diakses tanggal 13 April 2012.
Underwood, 2002. Kimia Analisis. Erlangga: Jakarta.




































Utamiderlauw's Blog

Just another WordPress.com site
RSS

ANTIMIKROBA

1. Pendahuluan

Antimikroba (AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia (kesehatan): mikroba yang dimaksud disini adalah jasad renik dan tidak termaksud kelompok parasit.

Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungsi yang dapat menghambat atau membasmi mikroba lain. Dewasa ini banyak antibiotika dibuat secara semisinyesis atau sintetik penuh.
Dalam praktek sehari-hari AM sintetik yang tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya sulfonamida dan kuinolin), juga sering digolongkan sebagai antibiotik. Obat antimikroba harus memiliki toksisitas AM selektif tinggi mungkin, artinya obat tersebut bersifat sangat toksis untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksis terhadap hospes.
 Obabt-obat antimikroba

SULFONAMIDA dAN KOTRIMOKSASOL
Sulfonamida adalah kemoterapik yang pertama digunakan secara sisitemik untuk penghambat dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia. Penggunaanya kemidian terdesak oleh antimikroba.
Pertengahan tahub 1970 penemuan sediaan kombinasi trimetoprin dan sulfametoksazol meningkatkan kembali penggunaan sulfonamida untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu

SULFONAMIDA
Sulfonamida mempunyai spektrum anti bakteri yang luas meskipun kurang kuat dibandingkan antibiotik dan disamping itu mikroba yag resisiten terhadap sulfonamida cukup banyak. Golongan obat ini umumnya bersifat bakteriostatik namun pada dosis yang tinggi dalam urine, sulfonamida dapat bersifat baktersid sehingga dapat dipilih untuk terapi infeksi saluran kemih
Obat-obat golongan sulfonamida yang biasanya digunakan dalam klinis adalh: sulfadiazin, sulfaisoksazol, sulfametaksazol, ftalilsulfatiazol, sulfanilamid (topikal), Ag-sulfadiazin (topikal), sulfasetin, sulfametizol, kombinasi sulfa = Trisulfa (sulfadiazin+sulfamerazin+sulfametazin)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar