LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN
IV
REAKSI-REAKSI
KHUSUS SENYAWA
YANG
MENGANDUNG C, H, O, N, DAN S
Oleh:
NAMA : NOERMAYANTI
NIM
: F1F1 11 113
KELOMPOK
: I (SATU)
KELAS : FARMASI B
ASISTEN : AGUNG WIBAWA M. YODHA
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2012
REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA
YANG MENGANDUNG C, H, O, N DAN S
A. TUJUAN
Tujuan percobaan ini
adalah untuk menganalisis secara kualitatif reaksi-reaksi khusus yang
mengandung senyawa C, H, O, N dan S.
B. LANDASAN TEORI
Kimia analitik bisa
dibagi menjadi bidang-bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif.Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia;
mengenali unsur-unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel.Analisis
kualitatif dapat diartikan analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu
zat atau campuran yang tidak diketahui (Underwood, 2002).
Sesuai dengan namanya
senyawa karbon merupakan senyawa yang mengandung unsur krbon. Sejak 1780,
senayawa karbon dibagi menjadi dua yaitu Senyawa karbon organik dan senyawa
karbon anorganik. Senyawa karbon organik adalah senyawa yang diperoleh dari
makhluk hidup, misalnya karbohidrat, vitamin, dan lemak.Sedangkan senyawa
karbon anorganik adalah senyawa yang yang bukan berasal dari makhluk hidup,
misalnya batu kapur, kirbida, dan Litium sianida (Sutresna, 2007).
Nitrogen juga merupakan
unsur makro yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup.Sumber nitrogen dari
makhluk hidup bukan berasal dari udara melainkan berasal dari senyawa-senyawa
nitrogen yang berasal dari makanan. Oksigen banyak terdapat di alam,
kandungannya di alam sekitar 21 %. Di atmosfer terdapat oksigen dalam bentuk
diatomic (O2) ,monoatomik (O) dan triatomik (O3) (Sutresna,
2006).
Sulfonamida adalah
kemoterapik yang pertama digunakan secara sisitemik untuk penghambat dan
pencegahan penyakit infeksi pada manusia. Penggunaanya kemidian terdesak oleh
antimikroba. Pertengahan tahub 1970 penemuan sediaan kombinasi
trimetoprin dan sulfametoksazol meningkatkan kembali penggunaan sulfonamida
untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu ( ).
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
-
Tabung reaksi
-
Pipet tetes
-
Batang pengaduk
-
Filler
-
Pipet volume
-
Mikroskop cahaya
-
Cawan porselin
-
Spatula
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
-
Trisulfat
-
Air
-
HCl
-
CuSO4
-
NaOH
-
Aseton
D. PROSEDUR KERJA
1
Tablet Trisulfat
|
-
Dilarutkan dalam air
-
Ditambahkan NaOH
-
Ditambahkan CuSO4
Hasil pengamatan?
Trisulfat
|
-
Ditambahkan NaOH yang diencerkan dengan air
-
Ditambahkan HCl
Hasil pengamatan?
Trisulfat
|
-
Dihaluskan
-
Diletakkan pada kaca objek mikroskop
-
Ditambahkan aseton dan air
-
Diamati kristal yang terbentuk
Hasil pengamatan?
Trisulfat
|
-
Dihaluskan
-
Diletakkan pada kaca objek mikroskop
-
Ditambahkan NCl
-
Diamati kristal yang terbentuk
Hasil pengamatan?
E. HASIL PENGAMATAN
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1 tablet Trisulfa dilarutkan dalam air,
ditambahkan NaOH, ditambahkan CuSO4
|
- Terbentuk larutan hijau
- Terbentuk endapan coklat
|
Trisulfa dalam tabung reaksi ditambahkan
NaOH, diencerkan dengan air, ditambahkan HCl
|
-Terbentuk endapan putih
|
Trisulfa dihaluskan, diletakkan pada
kaca objek, ditambahkan aseton dan air, diamati Kristal yang terbentuk pada
mikroskop
|
-Terbentuk kristal yang menyebar
|
Trisulfa dihaluskan, diletakkan pada
kaca objek, ditambahkan HCl, diamati kristalnya dibawah mikroskop
|
-Terbentuk kristal yang menggumpal
|
F. PEMBAHASAN
Analisis kualitatif adalah analisis yang berkaitan dengan
identifikasi zat-zat kimia; mengenali unsur-unsur atau senyawa apa yang ada
dalam suatu sampel.Analisis kualitatif dapat diartikan analisis yang
berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak diketahui, khususnya pada percobaan ini
adalah reaksi-reaksi senyawa yang mengandung C, H, O, N dan S. Dalam
menggunakan metode analisis kualitatif, dapat dilihat beberapa perubahan yang
terjadi yaitu adanya perubahan warna, terbentuknya endapan, dan timbulnya bau.
Untuk itu, dalam pengidentifikasiannya digunakan reagen-reagen yang tertentu.
Pada percobaan kali ini, digunakan trisulfa yang mengandung sulfadiazin,
sulfamerazin, dan sulfamezatin Pada perlakuan
pertama, trisulfa yang mengandung sulfadiazin dilarutkan kembali dalam air dan
ditambahkan dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4, dan
larutan berubah warna menjadi hijau dan etrdapat endapan berwarna coklat.
Pada perlakuan kedua, trisulfat dihaluskan terlebih dahulu, ditetesi
dengan NaOH dan diencerkan dengan air kemudian ditambahkan larutan HCl sampai
netral dan ditambahkan beberapa tetes CuSO4. Dari pencampuran beberapa
larutan ini terbentuk endapan berwarna putih. Endapan tersebut terbentuk karena
terhidrolisis oleh asam klorida.
NH2 SO2NH
Rumus struktur sulfadiazin(C10H10N4O2S)
Pada perlakuan ketiga dilakukan identifikasi
sulfadiazine dan sulfamerazin masing-masing ditambahkan aseton-air, dan
diteteskan pada gelas objek kemudian diamati kristalnya. Dan hasil yang
terlihat pada keduanya adalah kristalnya menyebar. Penyebaran kristal yang terlihat disebabkan karena terjadi reaksi antara
senyawa organik dan senyawa anorganik. CH3
N
NH2 SO2NH
N
CH3
Struktur
Sulfamerazin (C11H12N4O2S)
dan Sulfamezatin (C12H14N4O2S
Pada perlakuan terakhir, trisulva
halus diletakkan pada gelas objek dan ditambahkan larutan HCl, kemudian diamati
dibawah mikroskop. Hasilnya adalah kristal yang terlihat mengumpal. Ini
disebabkan karena terjadi reaksi antara senyawa organik dan senyawa organik. Pada
sulfamerazin kristal yang terlihat pun menggumpal.
G. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada trisulfa
yang mengandung sulfadiazin, sulfamerazin, dan sulfamezatin. terdapat
reaksi-reaksi yang mengandung unsur C, H, O, N dan S.
DAFTAR PUSTAKA
Sutresna, Nana. 2006. Kimia.Grafindo
Media Pratama: Bandung.
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia.Grafindo Media
Pratama: Bandung.
http://utamiderlauw. wordpress.
com/2010 /0 6 /09/antimikroba, diakses
tanggal 13 April 2012.
Underwood, 2002. Kimia
Analisis. Erlangga: Jakarta.
Utamiderlauw's Blog
Just another WordPress.com siteRSS
ANTIMIKROBA
1.
Pendahuluan
Antimikroba
(AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia
(kesehatan): mikroba yang dimaksud disini adalah jasad renik dan tidak
termaksud kelompok parasit.
Antibiotik
adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungsi yang dapat
menghambat atau membasmi mikroba lain. Dewasa ini banyak antibiotika dibuat
secara semisinyesis atau sintetik penuh.
Dalam
praktek sehari-hari AM sintetik yang tidak diturunkan dari produk mikroba
(misalnya sulfonamida dan kuinolin), juga sering digolongkan sebagai
antibiotik. Obat antimikroba harus memiliki toksisitas AM selektif tinggi
mungkin, artinya obat tersebut bersifat sangat toksis untuk mikroba, tetapi
relatif tidak toksis terhadap hospes.
Obabt-obat
antimikroba
SULFONAMIDA
dAN KOTRIMOKSASOL
Sulfonamida
adalah kemoterapik yang pertama digunakan secara sisitemik untuk penghambat dan
pencegahan penyakit infeksi pada manusia. Penggunaanya kemidian terdesak oleh
antimikroba.
Pertengahan
tahub 1970 penemuan sediaan kombinasi trimetoprin dan sulfametoksazol
meningkatkan kembali penggunaan sulfonamida untuk pengobatan penyakit infeksi
tertentu
SULFONAMIDA
Sulfonamida
mempunyai spektrum anti bakteri yang luas meskipun kurang kuat dibandingkan
antibiotik dan disamping itu mikroba yag resisiten terhadap sulfonamida cukup
banyak. Golongan obat ini umumnya bersifat bakteriostatik namun pada dosis yang
tinggi dalam urine, sulfonamida dapat bersifat baktersid sehingga dapat dipilih
untuk terapi infeksi saluran kemih
Obat-obat
golongan sulfonamida yang biasanya digunakan dalam klinis adalh: sulfadiazin,
sulfaisoksazol, sulfametaksazol, ftalilsulfatiazol, sulfanilamid (topikal), Ag-sulfadiazin (topikal),
sulfasetin, sulfametizol, kombinasi sulfa = Trisulfa (sulfadiazin+sulfamerazin+sulfametazin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar